“Nursing Beyond Borders memiliki makna bahwa keperawatan mampu melampaui batas-batas geografis, budaya, dan sosial. Sebagai profesi yang tulus, keperawatan mampu menjangkau dan memberikan perawatan terbaik di seluruh penjuru dunia, tanpa mengenal batasan” – Lita Dwi Astari, STP.
Pada Jumat, 13 September 2024, Universitas Airlangga menjadi tuan rumah acara peluncuran buku Nursing Beyond Borders: The Indonesian Diaspora karya Ferry Efendi, Ph.D. Bertempat di Auditorium Maleo, Lt. 3, GKB, Kampus B, UNAIR, acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga. LIPJPHKI berperan penting dalam mendukung penerbitan dan promosi buku yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan utamanya bagi dunia keperawatan dan akademik.
Acara yang dikemas dalam format “Meet the Author” ini menarik perhatian para akademisi, praktisi kesehatan, serta mahasiswa di berbagai Universitas dan daerah tertentu. Sarah Khairunnisa, S.IIP., membuka acara dengan penuh semangat, memandu peserta melalui susunan acara yang dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Airlangga.
Sebagai moderator, Lita Dwi Astari, STP., memberikan pengantar yang mengarahkan fokus pada inti buku Nursing Beyond Borders: The Indonesian Diaspora. Beliau menyoroti perkembangan pesat profesi keperawatan yang kini melintasi batas negara. “Perawat Indonesia tidak hanya bekerja di dalam negeri, tetapi mampu bersaing dan berkontribusi di kancah internasional,” ujarnya, membuka ruang bagi peserta untuk memahami peluang dan tantangan perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Ferry Efendi, Ph.D., kemudian berbagi kisah inspiratif di balik penulisan buku yang dimulai sejak tahun 2008. Dalam perjalanannya, Ferry Efendi, Ph.D. menjelaskan bahwa perawat Indonesia dikenal di berbagai negara atas kompetensi, keuletan, dan dedikasi mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan. Buku ini menggambarkan secara mendalam proses migrasi perawat, tantangan yang dihadapi, serta pengalaman bekerja di luar negeri. “Perawat Indonesia selalu diterima dengan baik di negara-negara tujuan karena kualitas dan komitmen mereka,” jelasnya, menekankan pentingnya profesionalisme yang dibawa oleh perawat Indonesia ke wilayah internasional.
Informasi diskusi semakin lengkap dengan kehadiran Anna Kurniati, Ph.D., yang memberikan sudut pandang kebijakan. Beliau menjelaskan bahwa regulasi Kementerian Kesehatan berperan penting dalam pemberdayaan tenaga medis Indonesia di luar negeri. “Dengan adanya buku ini, kita bisa lebih memahami migrasi perawat dan memperbaiki proses rekrutmen serta distribusi tenaga medis secara global,” terangnya, memberikan harapan bahwa kolaborasi lintas sektor akan semakin baik ke depannya.
Sesi tanya jawab menambah dinamika diskusi, menghadirkan berbagai perspektif dari para peserta yang hadir. Salah seorang peserta menyuarakan kekhawatirannya sebagai perawat muda yang ingin bekerja di luar negeri. “Saya merasa galau karena tidak tahu pasti kondisi kerja di sana, terutama soal bahasa dan bagaimana masyarakat di sana merespons perawat asing,” ungkapnya. Ferry Efendi, Ph.D., merespons dengan tenang, menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mempersiapkan diri adalah melalui study tour atau program orientasi internasional. Program semacam ini bisa memberikan gambaran langsung tentang kondisi kerja di luar negeri, sehingga perawat lebih siap, baik secara bahasa maupun budaya. “Hal ini juga bisa membantu memberikan kejelasan kepada keluarga tentang apa yang akan dihadapi,” tambahnya.
Pertanyaan menarik juga datang dari peserta lainnya, yang menyoroti aspek biaya migrasi dan dukungan organisasi profesi terkait tanggung jawab legalitas. “Bagaimana organisasi profesi seperti PPNI membantu dalam mengatasi kendala biaya migrasi, dan apakah ada jaminan legalitas bagi perawat yang bekerja di luar negeri?” tanyanya. Ferry Efendi, Ph.D. menjelaskan bahwa PPNI, bekerja sama dengan pemerintah, telah menyediakan jalur migrasi yang lebih terjangkau, termasuk melalui program zero cost yang memungkinkan perawat untuk bekerja di luar negeri tanpa dibebani biaya besar. Selain itu, ia menjelaskan pentingnya perlindungan legalitas yang telah diatur untuk memastikan perawat tetap aman selama bekerja di luar negeri.
Sementara itu, peserta lain mengangkat isu tentang Tugas Belajar (Tubel) dan regulasi bagi perawat yang ingin bekerja di luar negeri setelah menyelesaikan pendidikan. Peserta tersebut juga menyoroti kondisi tenaga kesehatan di daerah terpencil, seperti NTT dan Sumba Timur, di mana lowongan sering kali tidak diminati. Anna Kurniati, Ph.D., menjawab dengan optimisme, menjelaskan bahwa pemerintah sedang mematangkan regulasi untuk memastikan perawat yang mengambil Tubel tetap terikat dengan tugas mereka, tetapi juga bisa menjelajahi peluang internasional jika kondisi memungkinkan. “Pemerintah sangat serius dalam menyiapkan mekanisme yang memastikan perawat tetap memberikan kontribusi di daerah-daerah yang membutuhkan, namun juga tidak menutup kesempatan mereka untuk berkembang di luar negeri,” ujarnya.
Acara ini membuktikan bahwa migrasi perawat Indonesia merupakan isu penting yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari kebijakan, tantangan personal, hingga peluang karir global. Sebagai fasilitator, LIPJPHKI UNAIR berperan aktif dalam mendukung diskusi ini, mendorong akademisi dan praktisi untuk terlibat dalam percakapan yang lebih luas mengenai peran perawat Indonesia di dunia internasional. (AR)
Bagi yang ingin mendalami topik ini, buku Nursing Beyond Borders: The Indonesian Diaspora karya Ferry Efendi, Ph.D. dapat dibeli melalui tautan berikut:
https://novapublishers.com/shop/nursing-beyond-borders-the-indonesian-diaspora/
Salam Menulis, Salam Publikasi, Salam Inovasi! LIPJPHKI Selalu Menemani Anda! Connect with Us!
Info lebih lanjut #LIPJPHKIUNAIR:
Facebook : Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual
Twitter : @lipjphkiunair
Instagram : @lipjphkiunair @aupunair.official
Youtube : LIPJPHKI UNAIR
E-mail : adm@ppjpi.unair.ac.id adm@aup.unair.ac.id
Website : http://lipjphki.unair.ac.id/
#LIPJPHKIUNAIR #RoadToScopus #SmartUniversity #UniversitasAirlangga #UnairHEBAT #KsatriaAirlangga #KampusUnair #ExcellentWithMorality #UnairSurabaya #ScholarUnair #menulis #literasi #Toptier #penulis #resolusi2024 #design #akademi #academy #unairwriting #writing #seminarnasional #unairwritingmasterclass #sertifikasi #sertifikasibnsp