Kupas Tuntas H-Index dan Strategi Peningkatan Sitasi Bersama Prof. Ferry Efendi, Ph.D.

Lembaga Inovasi, Publikasi, Jurnal, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) kembali menyelenggarakan kegiatan akademik yang inspiratif dengan menghadirkan Prof. Ferry Efendi, Ph.D., sebagai narasumber utama. Dalam sesi ini, Prof. Ferry membahas secara mendalam mengenai metrik publikasi ilmiah, khususnya H-index, yang menjadi indikator penting dalam menilai dampak dan produktivitas seorang peneliti di kancah akademik internasional.

 

Prof. Ferry membuka materi dengan menjelaskan tiga tingkatan metrik dalam publikasi ilmiah, yakni pada level author, artikel, dan jurnal. Beliau memfokuskan pembahasan pada database Scopus, dengan penekanan khusus pada H-index author. Dijelaskan bahwa H-index yang tinggi berkontribusi signifikan terhadap peluang memperoleh hibah penelitian serta pengakuan di komunitas ilmiah global.

 

Dalam sesi praktik, peserta dipandu oleh Bapak Rifky Octavia Pradipta, S.Kep., Ns., M.Kep langkah demi langkah untuk mengecek ID Scopus masing-masing, melihat daftar publikasi, serta menghitung H-index berdasarkan jumlah sitasi yang diperoleh. Sebagai contoh, seorang peneliti dengan H-index 22 berarti memiliki setidaknya 22 publikasi yang masing-masing telah disitasi minimal sebanyak 22 kali.

 

Prof. Ferry juga membagikan berbagai strategi untuk meningkatkan H-index, di antaranya adalah melakukan self-citation secara relevan dan proporsional. Namun, beliau menekankan pentingnya memahami kebijakan masing-masing database science, karena tidak semua indeksasi menerima praktik tersebut. Scopus cenderung lebih toleran, sementara Web of Science (WoS) lebih ketat dalam menyaring artikel yang mengandung self-citation.

 

Diskusi semakin dalam ketika salah satu peserta mengajukan pertanyaan seputar strategi efektif untuk meningkatkan sitasi publikasi. Prof. Ferry menyarankan agar para peneliti aktif mempromosikan artikelnya melalui media sosial dan platform akademik secara konsisten. Selain itu, self-citation tetap bisa dimanfaatkan selama tetap menjunjung etika publikasi.

 

Sesi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi fitur-fitur pada database Scopus, termasuk cara mengecek jumlah sitasi, menghitung H-index, serta menentukan topik publikasi yang relevan dan berpotensi tinggi. Moderator juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam memilih jurnal tujuan, terutama untuk menghindari jurnal yang telah discontinued dari indeks Scopus.

 

Kegiatan ditutup dengan pengenalan fitur baru pada laman resmi LIPJPHKI, yang memungkinkan sivitas akademika untuk memantau agenda kegiatan mendatang secara mudah dan terpusat.



Salam Menulis, Salam Publikasi, Salam Inovasi! LIPJPHKI Selalu Menemani Anda! Connect with Us!

 

Info lebih lanjut #LIPJPHKIUNAIR:

Facebook : Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual

Twitter : @lipjphkiunair

Instagram : @lipjphkiunair @aupunair.official

Youtube : LIPJPHKI UNAIR

E-mail : adm@ppjpi.unair.ac.id adm@aup.unair.ac.id

Website : http://lipjphki.unair.ac.id/

#KupasSitasi #RisetBerkualitas #LIPJPHKIUNAIR #RoadToScopus #SmartUniversity #UniversitasAirlangga #UnairHEBAT #KsatriaAirlangga #KampusUnair #ExcellenceWithMorality #UnairSurabaya #ScholarUnair #HIndeks #resolusi2025 #Sitasi #OptimalisasiSitasi #RisetBerdampak #Elsevier #ScholarUnair #TopTier

Berita Lainnya

Berita

Publikasi Scopus Dosen Universitas Airlangga

Tabel ini menyajikan daftar publikasi ilmiah terbaru dari dosen-dosen Universitas Airlangga yang berhasil diterbitkan di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus. Data ini mencakup informasi per

Read More »